skip to main |
skip to sidebar
Sampaikan Pesan Ummi pada Abimu
Ahmed putraku
Ummi tak tahu kenapa pagi ini kau bersikeras pergi ke pasar untuk
belanja dapur kita, dimana biasanya Ummi yang melakukannya katamu, "Biar Ummi di rumah, Ummi mengaji saja di kamar biar Ahmed yang pergi ke pasar sekali ini saja."
Kau sangat
bersikeras Ahmed putraku. Ummi tak ada prasangka padamu
lelaki kecilku yang dibanggakan Abimu juga aku, lalu kau pun pergi
membawa keping logam tersisa untuk ditukar dengan apa saja sekedar hidup
hari ini. Ummi lalu kembali larut dalam ayat Quran cinta kita kemudian
mendadak suara langit menggelegar.
Pesawat dari neraka datang lagi, diikuti dentum keras terdengar serasa
dekat di telinga Ummi. Lalu tiba-tiba saja Ummi merasa khawatir
denganmu, lalu bergegas keluar rumah seperti para tetangga Ummi mencari
tahu apa yang telah terjadi semua berlari ke arah pasar tempat kau
pergi, Ahmed putraku.
Lalu ummi melihatmu terkapar di jalan diantara raga-raga tak bergerak lainnya, kau sekarat disana. Tanganmu saja yang bergerak.
Ahmed putraku,
Ummi spontan membopongmu mencari pertolongan. Di mulutmu hanya ada suara, suara yang sangat kita kenal "Allah! Allah! Allah! Allah!"
Lirih Lemah. Tapi menembus kuat hingga langit tertinggi dan Allah
ternyata memberi cinta di pagi ini padamu, juga pada Ummi, lalu
kubisikkan kata di telingamu, "Putraku tersayang, sampaikan pesan
Ummi pada Abimu di syurga bahwa Ummi akan lanjutkan perjuangan kalian,
Ummi akan teruskan perlawanan kalian. Selamat jalan Ahmed anakku
terkasih. Selamat jalan syahidku cintaku. Ternyata Allah telah
memanggilmu pagi ini. Biarkan Ummi menangis terakhir kalinya mengantarmu
pergi ke taman kehidupan sebenarnya dimana Abimu menunggu di pintu
gerbangNya. Tunggu Ummi ya nak, tunggu. Kita kelak akan bersama lagi
seperti dulu. Laailahailallah Muhammadarrosulullah. Innalillahi wa
innailaihirojiuuuwn."
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar