Ibu, Apa kabar ibu??
Semoga Tuhan senantiasa menjaga Engkau saat aku tak bisa di sisimu. Tuhan tau
aku mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Walaupun mungkin aku
anak yang susah diatur, tapi benar ibu, aku tak pernah luput mendo’akanmu. Aku
selalu memohon Tuhan memberimu umur yang panjang & banyak barokahnya. Lalu
kuselipkan do’a untukku sendiri semoga aku kelak bisa membuatmu hidup layak dan
bahagia. Aku tak tau bagaimana sakitnya engkau saat melahirkanku. Ibu, aku sungguh
bahagia dilahirkan dari rahim wanita penyabar sepertimu. Yang tak lelah
menimangku saat tangisanku mengganggu tetangga-tetangga yang sedang tidur, yang
tak mengeluh saat aku terbangun tengah
malam mengganggu tidurmu sampai akhirnya kata sayang dan tangan hangatmu
melelapkanku kembali. Hangat kasihmu tiada duanya ibu.
Ibu, anakmu yang dulu tak bisa lepas dari pelukanmu kini sudah tak bisa lagi menemanimu, membantumu di sawah kita, memungut kayu bakar atau mengambilkan air seperti dulu lagi. Waktu telah menggiringku ke tempat-tempat asing untuk mencari kehidupan yang baik, tapi itu kulakukan demi engkau ibu. Aku sangat ingin membuatmu senang. Aku bahagia saat senyummu mengambang di depan pintu ketika aku pulang, lalu kuceritakan kisah-kisahku di sini, dan kupersembahkan apa yang bisa kuberikan untukmu. Lalu biasanya aku tertidur, bukan karena aku lelah, tapi sungguh damai terlelap setelah melihat sesungging senyummu ibu.
Ibu, anakmu yang dulu tak bisa lepas dari pelukanmu kini sudah tak bisa lagi menemanimu, membantumu di sawah kita, memungut kayu bakar atau mengambilkan air seperti dulu lagi. Waktu telah menggiringku ke tempat-tempat asing untuk mencari kehidupan yang baik, tapi itu kulakukan demi engkau ibu. Aku sangat ingin membuatmu senang. Aku bahagia saat senyummu mengambang di depan pintu ketika aku pulang, lalu kuceritakan kisah-kisahku di sini, dan kupersembahkan apa yang bisa kuberikan untukmu. Lalu biasanya aku tertidur, bukan karena aku lelah, tapi sungguh damai terlelap setelah melihat sesungging senyummu ibu.
Ibu, Aku selalu
percaya, do’amu juga tak pernah berhenti untukku. Dan aku yakin do’a kita
bertemu di suatu tempat & suatu saat pasti akan menjadi nyata. Aamiin.
Aku menyebutmu ibu,
karena kau yang bertaruh nyawa melahirkanku.
Aku menyebutmu ibu, karena kau yang member kasih saying untukku tanpa keluh kesah.
Aku menyebutmu ibu, karena kau yang member kasih saying untukku tanpa keluh kesah.
Aku menyebutmu ibu,
karena kau orang yang paling khawatir saat tubuhku tak seprti biasa.
Aku menyebutmu ibu,
karena kau yang paling mengerti tanpa aku harus berkata.
Aku menyebutmu ibu
karena kau malaikat yang selalu menjagaku dari panasnya terik matahari &
dinginnya hujan.
Aku menyebutmu ibu,
karena kau harta paling berharga dalam kehidupanku.
Sejauh apapun aku
pergi, sebanyak apapun aku mengenal manusia, sebanyak apapun harta yang
kudapat, ibuku tetaplah satu.
Aku sadar ibu, nyawaku
pun takkan bisa mengganti jasa & kasih sayangmu kepadaku. Betapa Tinnginya
derajatmu di hadapan Tuhan.
Ibu, tenanglah
terimakasih untuk selama ini, kau adalah ibu terbaik di dunia ini. Biarlah
Tuhan anugerahkan rasa Rindu ini sebagai pengingat kita, sejatinya hati kita
tak pernah berpisah. Inginku saat ini hanya membahagiakanmu, Cuma itu.
Baik-baik di rumah, tak lama lagi anakmu akan pulang. Bayangkanlah aku menjabat
& mencium tanganmu. Selamat hari Ibu. Allohummaghfirlii Dzunubii,
waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani soghiiroo.aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar