Aku kesepian ketika kau tak di sini, sedangkan kau tak pernah pergi dari lubuk hati
Aku kesepian ketika sesaat lalu kau beranjak pulang, sedangkan suaramu kau tinggalkan di fikiranku
Aku kesepian ketika kau di sana bernyanyi tapi telingaku tuli di sini
Aku kesepian di setiap pagi, sedangkan wajahmu yang pertama kuingat saat aku terjaga
Aku kesepian di setiap langkahan kaki, karena kau yang sejengkal mata tak pernah bisa kudatangi
Semua tentangmu terlelap, terwujud menjadi mimpi
Aku tak mungkin mencelamu, hanya karena kau telah pergi
Aku tak mungkin mencelamu, hanya karena para adam di sana mengejarmu
Aku tak mungkin mencelamu, hanya karena hatiku remuk dibuat mereka
Aku tak mungkin mencelamu, hanya karena rasa iriku yang merasa gagal membahagiakanmu
Aku tak mungkin mencelamu, hanya karena kau yang paling menyakitiku
Rasa sakit yang kau buat ini, adalah perwujudkan betapa aku sangat mengasihimu
Kau tak mungkin kucela, kau tak mungkin kusesalkan
Kalau nyatanya kau adalah kebahagiaan yang selalu kuharapkan
Kalau nyatanya dulu kala itu kau satu-satunya yang memberiku kebahagiaan yang berbeda
Aku bahagia, ketika aku mengingat bangku kayu di depan itu
Tempat biasanya kita bicara hal-hal yang mungkin tidak begitu penting buatmu
Karena begitu bodohnya aku tak bisa berkata-kata yang sedikit romantis
Tapi di situ aku bisa melihat kau yang bagiku sangat konyol
Sungguh aku ingin tertawa jika mengingatnya ...
Aku bahagia, ketika mengingat itu semua ..
Dan aku juga sangat bahagia jika bayanganmu datang menyapaku di setiap hari
Membuat suasana hujan ini menjadi begitu hangat ...
Membuat aku begitu merindu ...
Dan taukah kau apa yang kurasakan saat-saat mengingat masa bahagia itu ???
Aku semakin Kesepian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar